Balai Taman Nasional Komodo Luncurkan Ekowisata di Kampung Kerora untuk Dorong Ekonomi Lokal

Jakarta – Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, kini memiliki objek wisata baru. Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) meluncurkan ekowisata yang dikombinasikan dengan konservasi di Kampung Kerora, Pulau Rinca, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, pada Kamis, 6 Maret 2025. Ekowisata ini menjadi alternatif destinasi wisata di kawasan taman nasional.

Kepala BTNK, Hendrikus Rani Siga, mengatakan bahwa mulai besok Kampung Kerora sudah siap menerima wisatawan. “Kami sudah siap, karena kami ingin mengintegrasikan kegiatan wisata dengan konservasi,” ujarnya di Labuan Bajo, Kamis.

Peluncuran ekowisata Kampung Kerora yang bertepatan dengan hari jadi BTNK ke-45 tersebut bertujuan meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, membuka lapangan kerja, sekaligus mengintegrasikan wisata dengan upaya pelestarian penyu oleh masyarakat.

“Tahun lalu kami mendengar ada kejadian penjualan anak komodo, sehingga kami berusaha memberikan kesempatan bagi warga Kerora untuk mendapatkan manfaat dari pariwisata trekking di sana. Selama ini, kegiatan wisata semacam ini hanya ada di Kampung Komodo atau Kampung Rinca,” jelas Hendrikus.

Cara ke Kampung Kerora

Wisatawan dapat menuju lokasi ekowisata Kampung Kerora dari Labuan Bajo. Akses terdekat adalah dengan penyeberangan laut dari Kampung Soknar, Desa Golo Mori, ke Pulau Rinca. Perjalanan menggunakan kapal motor memakan waktu sekitar 10-15 menit.

Di kampung ini, wisatawan dapat berjalan kaki menyusuri perkampungan dengan pemandu wisata dari kelompok sadar wisata (Pokdarwis) setempat. Sepanjang perjalanan, wisatawan bisa menikmati pemandangan pegunungan dan beragam aktivitas satwa seperti komodo, kerbau liar, berbagai jenis burung, reptil, kuda liar, serta berbagai jenis tumbuhan. Wisatawan juga berkesempatan melepasliarkan tukik atau anak penyu ke laut.

“Kami sedang merancang penetasan penyu. Nantinya, anak penyu atau tukik akan menjadi daya tarik utama dan masuk dalam paket wisata,” tambah Hendrikus.

Harga Tiket

Pembelian tiket dapat dilakukan secara daring melalui aplikasi Sistem Informasi Biawak Komodo (SiOra). Tarif trekking adalah Rp200.000 untuk satu grup dengan anggota lima orang. Untuk paket lepas tukik, tarifnya Rp400.000 per grup.

Statistik Kunjungan

Balai Taman Nasional Komodo mencatat sepanjang tahun 2023 sebanyak 334.206 wisatawan berkunjung ke TNK di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Kunjungan wisatawan mancanegara mendominasi dengan jumlah 226.948 orang, sedangkan wisatawan domestik berjumlah 107.258 orang.

 

Related Posts

Menyelami Keindahan Pulau Kofiau: Surga Burung Endemik dan Kekayaan Alam Raja Ampat

  Pulau Kofiau, bagian dari wilayah Raja Ampat di Papua Barat, merupakan salah satu destinasi unik yang menawarkan pesona alam luar biasa. Selain terkenal dengan keindahan bawah laut Raja Ampat,…

Menjelajah Arborek: Surga Kecil yang Tersembunyi di Raja Ampat

Jika kamu tengah merencanakan liburan ke Raja Ampat, jangan hanya terpaku pada destinasi populer seperti Wayag atau Piaynemo. Di tengah gugusan pulau nan eksotis itu, terdapat satu desa kecil yang…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Menyelami Keindahan Pulau Kofiau: Surga Burung Endemik dan Kekayaan Alam Raja Ampat

Menyelami Keindahan Pulau Kofiau: Surga Burung Endemik dan Kekayaan Alam Raja Ampat

Menjelajah Arborek: Surga Kecil yang Tersembunyi di Raja Ampat

Menjelajah Arborek: Surga Kecil yang Tersembunyi di Raja Ampat

Air Terjun Kiti Kiti: Keindahan Tersembunyi di Kabupaten Fakfak, Papua Barat

Air Terjun Kiti Kiti: Keindahan Tersembunyi di Kabupaten Fakfak, Papua Barat

6 Destinasi Wajib di Raja Ampat: Surga Tropis yang Bikin Jatuh Cinta

6 Destinasi Wajib di Raja Ampat: Surga Tropis yang Bikin Jatuh Cinta

Pesona Pantai Entalula dan Bon Bon: Permata Filipina yang Mendunia Sebagai Surga Ekowisata

Pesona Pantai Entalula dan Bon Bon: Permata Filipina yang Mendunia Sebagai Surga Ekowisata

10 Hotel Terbaik di Indonesia 2025: Simfoni Kemewahan dari Timur ke Barat Nusantara

10 Hotel Terbaik di Indonesia 2025: Simfoni Kemewahan dari Timur ke Barat Nusantara